Sejarah dan resep Legondo

LEGONDO


-Sejarah

  Masyarakat dukuh sepi mempunyai makanan khas sendiri saat memperingati bulan suro yaitu jajanan legondo.

   Legondo merupakan jajanan yang terbuat dari campuran beras ketan dan kelapa. Legondo dibuat oleh Sunan Kalijaga dalam syiarnya mengajarkan agama Islam. Legondo memiliki makna filosofi, kata Legondo yang berarti Lego ing dodo atau lapang dada.

  Selain itu bahan baku dan cara pembuatannya juga memiliki sebuah makna, Legondo terbuat dari beras atau "uwus" yang artinya baku, kemudian dibungkus dengan Ron (daun kelapa), janur ada dua, pertama sodo yang berarti yusadeni yaitu maremake uwong. Kemudian ron, kanggo nutup yang artinya orang tidak akan semaunya sendiri. Dan terakhir Legondo dikukus, yang memiliki makna "Mendel Ning kudu eling Maring Gusti kang Maringi rejeki." Setiap memperingati Satu Suro atau Satu Muharram, banyak pengunjung yang membeli jajanan Legondo ini. Para pengunjung percaya bahwa memakan Legondo bisa mendapatkan keberkahan. 


-Bahan

beras ketan putih 1 liter ( rendam selama 5 jam )

gula pasir 65 gr

1/2 sendok teh garam halus

200 ml santan kelapa kentalp

pisangraja kukus secukupnya ( belah menjadi 2 )

1 lembar daun pandan 

daun pisang secukupnya


-Cara membuat

1. Kukus beras yang sudah direndam sampai setengah matang

2. Sambil menunggu beras setengah matang, rebus santan bersama gula, garam dan daun pandan sampai mendidih sambil diaduk-aduk

3. Masukkan beras ketan yang setengah matang ke dalam rebusan santan

4. Kecilkan apinya lalu aduk-aduk hingga santan meresap dengan beras, matikan api

5. Ambil adonan sedikit lalu pipikan di atas daun pisang

6. Isi dengan pisang di bagian tengahnya lalu digulung memanjang sampai tertutup rapat

7. Ikatlah dengan beberapa tali supaya tidak menggulung daun pisang tidak lepas

8. Kukus sampai kue legondo benar-benar matang, angkat dan diamkan sampai hangat lalu sajikan


-Harga

  Rp 1.000/biji

Komentar